Ismail el Abdullah dam Muna Mushoffa

Ismail el Abdullah dam Muna Mushoffa
colek-colek kue tar

Jumat, 13 April 2012

TAUBATNYA REMAJA (Teks drama)

Sekelompok Remaja yang beranggotakan 5 orang remaja nakal yang masih sekolah akan mengadakan pesta malam nanti

Anas        : “Tidak,emang ada apa?”
Bobby    : ”Ntar malem dating ke pestaku ya?”
Ismail/Ami    : “Pesta apa?”
Bobby    : “Pesta miras..hahaha”
Ami,Anas,    : “Apa? Pesta miras?”
Ismail,Denis
Bobby    : “Iya, kalian pada mau kan?”
Ami,Anas    : “Siaapp!”
Ismail,Denis
Bobby    : “Oke,eh aku mau pergi dulu ya..”
Denis        :”Oke.”
Ismail        : “Denis, kamu beneran ikut ajakn Bobi kan?”
Denis        : “Ajakan pesta miras itu?”
Ismail        : “Iya lah.”
Denis        : “Pasti ikut donk, aku kan lagi galau.”
Anas        : “Apa? Denis galau? Hahaha.”
Denis        : “Emang gak boleh?”
Anas        : “Oke-oke, boleh aja.”
Ami        : “heh! Jangan ngomongin galau , aku juga lagi galau nih.”
Anas,Ismail    : “hahaha.”
,Denis
Ismail        : “Ami juga galau.”
Ami        : “Biarin, apa lo kata aja. Hehe.”
Ismail        : “oke-oke tenang aja mi, ntar malam kita pasti buang galau kita, iya kan bro?”
Ami,Anas    : “Oke bro.”
Denis
read more



Sepulang Sekolah mereka berkumpul di tempat tongkrongan dan membahas tentang acara nanti malam, tapi yang dating baru Bobby, tiba-tiba dating Pak Ustad dan mengobrol dengan mereka.

Bobby    : “Siaaalll !! mereka pada di mana yak ok pada gak ada di tongkrongan.” (bicara sendiri)Tiba-tiba Ami datang
Ami    : “Hai, Bob?”
Bobby    : “Hai Mi, lainnya di mana kok kamu sendiri.”
Ami    : “Aku juga gak tau , paling bentar lagi dating.” (Tiba-tiba Anas , Ismail , Denis datang)
Anas,Ismail    : “Hei Bro!”
Denis
Anas    : “Sory, baru dating.”
Ami    : “Oke gak apa-apa, emang kalian dari mana?”
Anas    : “Dari beli makan.”
Ami    : “Wahh, kenyang donk.”
Anas    : “So pasti, hahaha.”
Ismail    : “Heh kalau habis makan biasanya kita ngapain bro?”
Denis    : “Ngerokok lah.”
Ismail    : “haha. Iya betul.”
Denis    : “Lha mana rokoknya?”
Ismail    : “haha, Aku gak punya.”
Denis    : “Yaelah.’
Bobby    : “Heh Aku punya Rokok nih.”
Denis    : “Mana aku minta.”
Bobby    : “Oke ini.”
Denis    : “Oke thanks.”
Ami    : “Aku minta.”
Bobby    : “Oke.”
Ami    : “Sip.”
Bobby    : “Heh, ntar malem jadi kan?
Ami    : “Jadi lah.”
Bobby    : “Eh tapi aku tidak tahu tempat beli miras.”
Ami    : “Lha terus gimana?”
Denis    : “Tenang aja, biar aku yang beli , Bapakku kan jual.”
Bobby    : “Sipp . ini aku kasih 50ribu beli 2 botol ya.”
Denis    : “Oke tenang aja.”
Pak Ustad    : “Assalamualaikum wr.wb.”
Semua    : “Waalaikum salam.”
Pak Ustad    : “Sedang apa kalian disini?”
Ismail    : “Sedang nongkrong Pak.”
Pak Ustad    : “Apa kalian tidak sholat ? ini kan sudah waktunya sholat ashar.”
Ismail    : “Iya Pak sebentar.”
Pak Ustad    : “Jangan gitu dek, sholat itu jangan di tunda-tunda tidak baik menunda sholat.”
Ismail    : “Iya bentar lagi.”
Pak Ustad    : “Iya sudah kalau begitu, eh adek-adek ini ntar malam ikut pengajian di masjid sini ya?”
Anas    : “waduhh nanti malam kita sudah ada acara sendiri Pak, iya kan?” (bicara pada teman-teman).
Ami,Ismail    : “Iya betul itu.”
Denis,Bobby
Pak Ustad    : “Acara apa?”
Anas    : “biasa si Pak anak muda.”
Pak Ustad    : “Loh kok gak jelas gitu, mendingan kalian ikut pengajian saja, itu malah dapat pahala, dari pada kalian Cuma nongkrong-nongkrong saja malah gak ada manfaatnya.”
Anas    : “ma’af Pak tidak bisa.”
Pak Ustad    : “Oh yaudah dek kalau kalian pada gak bis, saya pergi dulu ya. Asslamualaikum.”
Semua    : “Wa’alaikum salam Pak.”


Malam telah datang  ,Ami , Anas  ,Bobby ,Ismail telah ada di tongkrongan, mereka menunggu Denis yang belum datang. Setelah Denis tiba mereka langsung pesta niras, tiba-tiba saat jam 10 malam dating Pak Ustad yang pulang dari pengajian dan melihat mereka pesta miras. Pak Ustad menghampiri dan menceramahi mereka sampai akhirnya mereka taubat.


Anas    : “Bro, Denis mana yak ok lama.”
Bobby    : “Sabar donk  Nas, bentar lagi paling dating.”
Ami    : “Eh sambil menunggu Denis mendingan kita maen kartu aja gimana?”
Bobby    : “Oke, bagus juga idemu Mi.”
Ami    : “So pasti..
(Ami , Anas , Bobby , Ismail , main kartu, setelah 10 menit akhirnya Denis datang)

Denis    : "Hei Bro !”
Ami , Anas    : “Hei juga.”
Bobby ,Ismail
Ami    : “Kok lama sih?”
Bobby    : “Sialan kamu nis, di tunggu dari tadi malah baru datang.”
Denis    : “Sorry aku tadi pergi sebentar .”
Ami    : “Oke gak apa-apa, mana minumnya?”
Denis    : “Ini 2 botol.”
Ami    : “Oke sip.”
Ismail    : “Sudah, gak usah pakai lama ayo kita pesta.”
Semua    : “Ayo…Siap!”

Akhirnya mereka pesta miras di tongkrongan, setelah beberapa lama , datang Pak Ustad yang pulang dari pengajian dan menceramahi mereka, dan terjadi konflik di antara mereka.

Pak Ustad    : “Assalamualaikum.”
Semua    : “Wa’alaikum salam.”
Pak Ustad    : “Sedang apa kalian di sini?”
Bobby    : “Kita sedang pesta tad.”
Anas    : “Sudahlah tad jangan ganggu kita.”
Pak Ustad    : “Astaghfirullah kalian tidak boleh seperti itu. Itu dosa.”
Bobby    : “Apa? Pak Ustad bilang dosa?”
Pak Ustad    : “Iya, minuman keras itu di larang Allah SWT oleh karena itu siapa yang minum-minuman mereka akan mendapat dosa.”
Anas    : “Allah itu bohong tad.”
Ami    : “Apa Ustad mau gabung dengan kita?”
Pak Ustad    : “Oh tidak, sya sampai akhir hayat pun saya tidak akan minum-minuman keras itu. Mendingan kalian insyaf, masa depan kalian masih panjang, masih punya harapan, apa kalian tidak takut neraka?”
Ami    : “Hahaha neraka itu tidak ada tad?”
Bobby    : “Iya betul itu, neraka itu hanya untuk Ustad.”
Pak Ustad    : “Astaghfirullah, neraka itu buat orabg-orang yang jelek orang-orang seperti kalian, jadi taubatlah, apa orang tua kalian bangga dengan kelakuan kalian? Mereka tidak akan bangga dengan kelakuan kalian yang begini.”
Denis    : “iya, kata pak ustadz benar juga.”
Bobby    : “heh, kamu itu temanku apa nggak sih?, kamu malah membela pak ustadz.”
Denis    : “tapi benar kata pak ustadz Bob.”
Bobby    : “lha trus mau kamu apa?”
Denis    : “bukanya gitu Bob, tapi apa yang dikatakan pak ustadz ada benarnya juga.”
Bobby    : “kau ini banyak omong sih, kita selesaikan saja pakai cara laki-laki.”
    (Bobby megang Botol, dan akan dilempar ke Denis, tapi dicegah oleh Anas, Ami & Ismail)
Ami    : “sudah!!” (sambil memegang bobby)
Anas    : “hei Bob, sadar!! Denis itu teman kita, tapi yang dikatakan pak ustadz benar juga.”
Ismail    : “ iya betul juga.”
Pak ustadz    : “Heh, Sudah!! Apa yang kalian lakukan?. Bobby, sadar!! Kammu itu digoda setan, neraka menanti kalau kamu begini terus. Lihat di TV dan dikoran banyak dampak dari minuman keras, banyak juga yang meninggal karena minuman keras. Apa kamu mau mati sia-sia hanya karena minuman keras? Kalau orang tuamu tauini pasti akan kecewa.
Bobby    : “tapi pak”
Pak ustadz    : “nggak usah tapi-tapi, hentikan sekarang!”
Ami    : “ iya bob, kita harus hentikan sekarang! Benar sekali kata pak ustadz.”
Bobby    : “ iya mi, setelah aku pikir-pikir ada benarnya juga.”
Pak ustadz    : “ sekarang berhentilah minum minuman keras. Taubatlah!!”
Bobby    : “iya pak, kami akan taubat.”
Pak ustadz    : “Alhamdulillah, sekarang kamu dengan Denis ma’afan.”
Bobby    : “iya pak. Denis ma’afin aku ya?”
Denis    : “iya Bob, ma’afin aku juga ya?”
Pak ustadz    : “Alhamdulillah. Sekarang kalian mending pulang dan sholat untuk memperbaiki kesalahan yang sudah kalian lakukan ini.”
Bobby    : “iya pak, ma’afin kita pak?”
Pak ustad    : “iya”
Bobby    : “makasih pak.”
Ismail    : “ ayo kita pulang teman!”
Semua    : “ iya, ayo! Kami semua pulang dulu pak. Assalamu’alaikum”
Pak ustadz    : “Wa’alaikum salam”
   

Akhirnya merekapun pulang dan menuruti apa yang dikatakan pak ustadz. Mereka taubat dan sholat untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukannya. Setelah itu mereka tidak pernah mengulangi kesalahan itu lagi. Mereka malah ikut pengajian dan menambah ilmu keagamaan mereka dengan cara menjadi santri disebuah pondok pesantren. Hidup mereka sukses. Dan merekapun hidup bahagia.




SELESAI

6 komentar: